
Banyak asumsi kalau mainkan kemiringan rumah roller bisa membuat tarikan skubek sobat makin ngacir. Benar gak ya? Hmmm... ketimbang penasaran, nggak ada salahnya kalau tes langsung aja. Ya, membandingkan antara rumah roller standar yang punya kemiringan 14º dengan rumah roller yang mengusung derajat kemiringan 13,5º.
Biar makin mantab, tes akselerasi dilakukan lewat mesin dynotest milik BRT (Bintang Racing Team). Untuk tes, pake Yamaha Mio yang sudah mengadopsi mesin bore up dengan piston 57 mm ditemani knalpot standar bobok. Kapasitas silinder pun bengkak jadi 148 cc.
Mulai! Mesin skubek yang biasa dipakai di balap skubek ini pun meraung. Kali ini, digunakan puli standar. Dengan perbandingan roller 7 gram rata, roda belakang berlari di atas dynojet.
Spek puli standar, berhasil meraih torsi maksimum di angka 8,70 ft-lbs (11,796 Nm) di 8.100 rpm. Lalu, untuk akselarasi juga bisa dihitung. Untuk mencapai kecepatan 70 km/jam, puli standar sanggup membutuhkan waktu 14 detik.
Selesai sudah tes awal bagi puli standar! Kini saatnya pembuktian untuk pully 13,5º. Setelah suhu mesin mulai menurun, part yang berfungsi untuk menekan belt di bagian depan itupun dipasang.
Dengan puli 13,5º, torsi maksimum dicapai di 8,95 ft-lbs (12,13 Nm) di 7.400 rpm. Sedang untuk capai kecepatan yang sama dengan puli standar (70 km/jam), puli 13,5º hanya butuh waktu 14 detik.
Nah, dari hasil pengetesan ini bisa disimpulkan. Untuk tarikan awal, pully 13,5º lebih responsif ketimbang puli standar 14º. Terbukti dari torsi yang diberikan. Keduanya terpaut 0,25 ft-lbs (0,34 Nm).
Mantabnya lagi, torsi tertinggi bisa dicapai di 7000 rpm lebih awal ketimbang puli standar. Githu juga akselerasi yang diberikan puli yang barangnya juga banyak dijual di pasaran! Akselerasi bisa dicapai 0,5 detik lebih awal ketimbang puli standar.
BERMAIN LOGIKA
Pemakaian puli 13,5º ini bagaikan memperbesar gir depan. Begitunya akselerasi yang diberikan lebih responsif asal mesin udah gede tenaganya. Misal dari gir 14 mata jadi 15 mata.
Mantapnya lagi, top speed yang diberikan bisa bertambah. Untuk akselerasi, bisa saja dikarenakan power motor sesuai kebutuhan. Tapi menurut pria berkacamata ini, untuk pemakaian lama, kondisi akan kembali seperti memakai puli standar. Itu karena derajat belt yang bergesekan dengan puli juga akan menyesuaikan bentuk puli tersebut. Wah benar juga ya?