Termo Tech bentuknya seperti sumbu lampu tempel minyak tanah. Dililitkan pada knalpot, exhaust dan intake manifold. Di Indonesia pernah ada yang jual, mereknya Thermo Cool. Dari bahan serat kaca yang dipanaskan sampai 1.400 derajat Celcius. Fungsinya meredam panas mesin untuk dijadikan tenaga dan tidak terbuang percuma. Menurut penelitian Termo Tec USA, katanya mampu mendongkrak tenaga mesin atau daya kuda (dk). MOTOR Plus pernah melakukan dynotest pada Honda Supra. Pakai Thermo Cool seperti nggak pengaruh pada power. Kenaikannya hanya 0,01 dk. Tapi, lebih kepada fungsi untuk mengurangi penurunan tenaga motor. Pada rpm 8.700, tanpa Thermo Cool penurunan power dari 5,14 dk jadi 4,87 dk. Pakai Thermo Cool dari 5,15 jadi 5,05 dk.
Artinya pakai Thermo Cool lebih menguntungkan. Tidak drop tenaga mesin pada rpm 8.700. Bandingkan tanpa Thermo Cool 4,87 dk, pakai Thermo Cool 5,05. Bahkan ketika diuji akselasi, 10 detik pertama tanpa Thermo Cool hanya 56,92 km/jam. Setelah pasang Thermo Cool, kecepatan naik jadi 60,35 km/jam. Pantas kalau Thermo Tec banyak dipakai di ajang drag bike luar negeri. Bahkan di Thailand, beberapa skubek drag pun menggunakan produk ini. Meski penerapannya bukan di intake atau di knalpot, namun di paking aluminium dan silinder blok. Pakai lilitan Thermo Tec di silinder blok diharapkan temperatur lebih stabil...